Senin, 27 Oktober 2008

tutorial DJ part I


Sebelumnya aku cerita sedikit bahwa aku juga pernah skul DJ di jakarta tepatnya di Biz Mixing DJ School Jakarta lulusan taon 1999,udah lama banget ya? hehe.. nah Disini aku mau bagi-bagi pengetahuan dan coba-coba bahas materi tentang DJ,buat kamu yang tertarik dengan salah satu seni modern ini bisa ngikutin karena akan aku posting part by part okay? Pada dasarnya nge-DJ ga jauh beda dengan nge-band yaitu keduanya sama-sama mengeksplorasi musik,benar kan? Hanya bedanya DJ dilakukan sendirian sementara band maen keroyokan,hehehe… yang pastinya tanggung jawab seorang DJ sangat besar terhadap audience (kalo band bisa aja lempar kesalahan pada personel lain,salah bassislah atau salah gitarisnyalah,ya kan? Pasti kamu pernah ngalamin,ayo ngaku!! Jangan bo’ong hehe..) dan yang enaknya honor DJ tuh ga dibagi-bagi kayak grup band,jadi ya cuma buat dia sendiri,setimpal kan dengan tanggung jawabnya? Sekarang kita mulai dari Media Lagu,media lagu ada 2 (dua) jenis yakni berbentuk Piringan Hitam atau biasa disebut PH dan CD,perbedaannya PH diputar menggunakan alat khusus yang disebut Turn Table,alat ini berbentuk kotak dan memiliki jarum untuk menghasilkan bunyi dari PH yang berputar,saat ini tidak banyak DJ yang menggunakan alat ini untuk memutar lagu namun hanya sebagai pelengkap “scratch”. Selanjutnya pemutar CD dalam dunia “ajeb-ajeb” hehe.. disebut CDJ yang pastinya gabungan dari kata CD dan DJ,bentuknya macam-macam,ada yang seperti VCD Portable ada juga yang berbentuk kotak dengan “pintu CD” diatas,masing-masing punya kelebihan dan kekurangan,tapi saat ini mayoritas para DJ memilih jenis terakhir untuk memutar lagunya. Alat selanjutnya adalah Mixer,upss.. tapi bukan mixer pengadon kue lho..haha.. alat ini fungsinya mencampur / menggabungkan lagu atau sound,bentuknya rata-rata sama,yakni kotak persegi panjang,biasanya ditempatkan ditengah-tengah antara CDJ / Turn Table,terdapat banyak tombol di mixer yang antara lain Equalizer yang mewakili pengaturan Low High Middle dan Gain,juga ada Crossfader,Switch Line,Balance dan banyak lagi yang pastinya tersedia untuk meng-customize sesuai selera sang “komandan” demi menghasilkan sound yang maksimal dan enak didengar. Disamping alat tersebut ada 1 (satu) alat yang sangat vital dalam mendukung kinerja seorang DJ yakni Headphone,ya headphone memang kecil dan terkadang sepele bagi anak band tapi bagi seorang DJ tanpa alat tersebut dapat dipastikan pekerjaan seorang DJ tidak akan maksimal,kenapa? Karena headphone digunakan DJ untuk mencari,mendengar dan me-review lagu sebelum di “launch” nah,kebayang gak kalo DJ tanpa headphone? Lain halnya dengan Microphone yang bukan alat wajib bagi DJ karena DJ bukan melulu bercuap-cuap layaknya penyiar radio tapi hanya sesekali seperti mengucapkan welcome pada para audience atau menyapa para audience bahkan mungkin saja dipakai untuk ekspresi sang DJ dalam memancing semangat audience,jadi kesimpulannya microphone hanya termasuk dalam kategori pelengkap bagi seorang DJ saat ini. Nah sudah tau kan garis besar tentang DJ dan alat-alatnya? Jadi setidak-tidaknya dapat mempermudah memahami materi pada postingan berikutnya,so pelan-pelan asal menguasai.

nge band yuuuuu


Bagi kamu-kamu yang punya Band khususnya anak-anak Band Dumai bisa menghubungi admin musisidumai.blogspot.com lewat email canny_magnet@yahoo.com atau juga bisa lewat hape di 08165-39015 dan selanjutnya Profile Band kamu bakal di posting disini, gratis kok untuk saat ini hehehe.. Pastinya Band kamu bakal mudah 'terlihat' seantero jagat dunia per-cyber-an.. wokay ???

Jumat, 24 Oktober 2008

kesempatan dan penghargaan bagi musisi lokal


Musik adalah satu ragam seni yang paling mudah dicerna atau dengan kata lain musik adalah karya seni yang sangat memasyarakat dan tidak ada habisnya. Saat ini musik juga dapat dikategorikan sebagai kebutuhan masyarakat, dengan tidak memungkiri ada banyak cara manusia menikmati “hasil” dari musik mulai dari kegiatan rohani,aktifitas sehari-hari,hingga terkadang mnejadi ungkapan ataupun ekspresi personal, diluar sisi komersil musik itu sendiri yang dapat menjadi tambang emas bagi kalangan tertentu yang terjun dalam industri tersebut walaupun dilain pihak banyak juga para oknum yang meraup keuntungan dari hasil bajakan karya musik tersebut, itulah musik, sesuatu yang tak dapat dipegang namun dapat dinikmati, dan sangat amat disayangkan jikalau sebuah karya musik yang seharusnya dapat dibanggakan penciptanya dan bisa dinikmati audience-nya harus menjadi dokumentasi pribadi, lantas dimana lagi yang harus kita katakan merdu, indah, atau aransemen yang bagus apabila karya tersebut tidak ter-publish?
Dengan itu sebagai “orang musik” yang sekaligus penikmat musik, kami tergerak untuk merangkul teman-teman musisi yang selama ini mampu menghasilkan karya-karya yang tak kalah bagus dengan musisi ibukota untuk memfasilitasi mereka dalam bentuk event yang seyogyanya hanya dapat dilaksanakan atas kerjasama dan dukungan berbagai pihak, dalam hal ini kami sebagai penyelenggara telah memiliki konsep / program, harapan kami semoga usaha ini membuahkan hasil dan menjadi batu loncatan bagi musisi kita untuk melahirkan karya yang qualified serta berhak atas nilai komersil karya tersebut.

Senin, 20 Oktober 2008

magnetism


making stars with local bands,
Blog ini di maksudkan untuk wadah para penikmat musik ataupun para musisi untuk saling bertukar informasi,pengalaman,curhat,ngulik partitur dan sebagainya di khususkan untuk para musisi dumai dan umumnya untuk para musisi tanah air.
All ages

Jumat, 17 Oktober 2008

utak atik musik

Musik adalah satu ragam seni yang paling mudah dicerna atau dengan kata lain musik adalah karya seni yang sangat memasyarakat dan tidak ada habisnya. Saat ini musik juga dapat dikategorikan sebagai kebutuhan masyarakat, dengan tidak memungkiri ada banyak cara manusia menikmati “hasil” dari musik mulai dari kegiatan rohani,aktifitas sehari-hari,hingga terkadang mnejadi ungkapan ataupun ekspresi personal, diluar sisi komersil musik itu sendiri yang dapat menjadi tambang emas bagi kalangan tertentu yang terjun dalam industri tersebut walaupun dilain pihak banyak juga para oknum yang meraup keuntungan dari hasil bajakan karya musik tersebut, itulah musik, sesuatu yang tak dapat dipegang namun dapat dinikmati, dan sangat amat disayangkan jikalau sebuah karya musik yang seharusnya dapat dibanggakan penciptanya dan bisa dinikmati audience-nya harus menjadi dokumentasi pribadi, lantas dimana lagi yang harus kita katakan merdu, indah, atau aransemen yang bagus apabila karya tersebut tidak ter-publish?
Dengan itu sebagai “orang musik” yang sekaligus penikmat musik, kami tergerak untuk merangkul teman-teman musisi yang selama ini mampu menghasilkan karya-karya yang tak kalah bagus dengan musisi ibukota untuk memfasilitasi mereka dalam bentuk event yang seyogyanya hanya dapat dilaksanakan atas kerjasama dan dukungan berbagai pihak, dalam hal ini kami sebagai penyelenggara telah memiliki konsep / program yang akan kami jelaskan secara terperinci kemudian, harapan kami semoga usaha ini membuahkan hasil dan menjadi batu loncatan bagi musisi kita untuk melahirkan karya yang qualified serta berhak atas nilai komersil karya tersebut.

PROFILE MAGNET BAND

Magnet Band berdiri pada tahun 2002 dengan 2 (Dua) orang personil yakni Canny & Atenk, yang masing-masing memiliki basic musik rock.
Berawal dari panggung-panggung festival hingga mencoba untuk merekam demo dengan harapan dapat menembus major label.
Tujuan untuk tetap tidak menambah player/personil adalah dikarenakan sulitnya mendapatkan ‘teman bermusik/nge-band’ yang sejalan dengan ide dan kreatifitas dalam berkarya, walaupun konsekwensinya harus menggunakan additional player pada saat manggung.
Untuk urusan teknis rekaman Band ini tidak ada masalah sama sekali yang mana pada bagian-bagian take alat musik dapat diselesaikan dengan hanya mereka berdua (Canny & Atenk) contohnya untuk take Drum,Bass,Perkusi dan Backing Vocal ditangani oleh Atenk,sementara pada take Gitar,Keyboard dan Vocal dipegang oleh Canny yang sekaligus merangkap Composer,Sound Engineer dan Arranger dalam Band ini.
Sebenarnya masing-masing personil Magnet Band memiliki pengalaman musik yang lumayan apabila tidak ingin dikatakan jelek, sebut saja Atenk yang sudah sangat sering menggondol prediket Drummer Terbaik baik pada event tingkat Kodya maupun Provinsi ( The Best Drummer Indonesia (YGDC) 2004 Yamaha Version,Asian Beat In Jakarta 2005 / Finalis, The Best Drummer In Riau 2004 Sonor Drum Competition Version dan festival-festival kampus lainnya ) Pemuda kelahiran Dumai 19 Februari 1979 yang juga Instruktur drum di Yamaha Musik Pekanbaru ini sangat mengidolakan Mike Portnoy-nya Dream Theater walaupun belajar drum awalnya dikarenakan terpesona melihat gebukan drumnya Lars Ulrich (Metallica), lain lagi dengan Canny yang benar-benar fans Metallica sejati walau era musik telah berganti namun Metallica tetap banyak memberi influencenya dalam bermusik, saat menjuarai Lomba Cipta Lagu CDS 2000 memberanikan dirinya untuk berangkat ke Ibukota untuk lebih serius dalam bermusik dan membentuk band yang bernama SAVIR Band yang akhirnya menelorkan sebuah album bertajuk ‘1 & Seterusnya…. Dibawah label ALFA RECORD Jakarta, namun krisis manajemen membuat band tersebut kandas ditengah jalan, hingga memaksa Canny untuk kembali ke kotanya yakni Dumai, dengan harapan dapat terus berkarya walau bukan di Ibukota, dalam keseharian pemuda kelahiran Tanjung Pinang 28 tahun lalu yang juga seorang Disk Jockey jebolan Biz Mixing DJ School Jakarta ini terus berkarya dengan harapan suatu saat karya-karya tersebut dapat direkam dan di publikasikan, dan pertemuan dengan Atenk merupakan awal dari semua itu, mulai berencana,atur schedule hingga akhirnya take recording, setidak-tidaknya satu langkah kedepan dari menggapai tujuan bersama yakni Major Label !
Keluar masuk radio dan shooting Video Klip ala amatiran pun dilakoni demi terpublikasinya karya-karya Magnet Band, permasalahannya adalah Magnet Band adalah Band daerah sehingga sulit untuk lebih mengekpose, walaupun pada dasarnya Band ini sangat fleksibel dalam arti siap dengan kebijakan-kebijakan pihak A&R Major Label yang terkadang menuntut ini itu, kembali lagi semua itu dilakukan demi tercapainya visi dan cita-cita Magnet Band yakni menembus industri musik Indonesia dengan karya-karyanya.

Kamis, 16 Oktober 2008

band lokal jadi bintang

rancana gw mau bikin event nih format festival band gitu, nanti top 10 bands yang udah terangkum gw bikinin kompilasi album dan lagi gw akan adakan kerjasama dengan salah satu provider seluler di negeri kita yang tercinta ini "cieee" untuk di jadikan nada sambung dari band band loe yang menang yang pasti band loe bakal ngetrend n terkenal.
secara band gw sih udah duluan bikin nada sambung dengan rating yang lumayan lho
tinggal sekarang gw mau bawa band-band loe mengecap rasa gimana lagu-lagu karya band loe bisa di nikmatin di HP tiap-tiap orang